Cara Cerdas Menyusun Pakaian (Anak)




Setahun terakhir,seperti doa yang terjawab sebenarnya. Saya sangat sibuk sekali,kesana-kemari,mendapatkan berbagai undangan blogger,sibuk pulang-pergi Perawang-Pekanbaru,pergi ke kampus dan banyak kesibukkan yang bahkan saya sendiri saja lupa.


Dengan kesibukkan yang banyak itu,saya jadi bingung dengan keranjang setrikaan saya yang menumpuk di kost. Saya baru sadar kalau saya kebanyakkan membawa baju ke kost. Banyak bukan berarti saya sering belanja, tapi saya tidak teringat untuk menyortir baju-baju yang sudah tidak di pakai atau kadang merasa masih sayang terus disimpan-simpan saja.






Apalagi semenjak saya sering bepergian,apalagi kalau ke luar kota atau pulang Ke Perawang,saya mulai meminimalisir bawaan di dalam tas. Soalnya keberatan beban,bikin cepat lelah dan lagipula terlalu rempong kalau semua ingin dibawa. 
Terlebih saya juga kemarin baru saja memeriksakan punggung saya yang sakit, dari hasil test tersebut hasilnya saya scoliosis. Curvanya masih kecil sih,tidak perlu pakai brace. Hanya perlu beberapa kali fisioterapi dan mengubah gaya hidup yang lebih baik. (Oh ya,saya ga pernah cerita mengenai ini ya? Nanti saya tulis tersendiri ya).


Nah untuk meminimalisir bawaan banyak ini apalagi pakaian,akhirnya untuk pakaian di rumah… Saya nebeng saja memakai pakaian adik-adik saya. Kebetulan saya ini 3 bersaudara perempuan semua,daripada membeli pakaian sendiri-sendiri, mending saya nebeng saja. Rasanya terlalu rempong kalau kami bertiga mesti punya lemari pakaian sendiri, berasa artist saja.
Seperti Jilbab dan gamis ini bisa di pakai bergantian

Akhirnya demi penghematan budget,penghematan detergent dan tenaga untuk menyuci serta menyetrika pakaian,adik-adik saya oke-oke saja ketika saya memakai pakaian mereka. Begitu juga mereka,kadang meminjam pakaian saya juga.


Nah dari hasil pinjam-meminjam ini kami sudah bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli pakaian. Hore !

Nah,ini beberapa tips yang bisa dicoba untuk menghemat pakaian (untuk anak) ala keluarga pak agus


1. Sortir semua baju yang ada di lemari. 


Karena kami bukan artist yang mesti punya pakaian banyak,menyortir baju adalah hal penting. Kalau udah bener-bener ga ada yang muat dengan kami bertiga,bila pakaian tersebut masih layak pakai,akan disumbangkan. Bila sudah tidak layak pakai,ya dijadikan kain lap saja .


2. Jangan lapar mata di pusat perbelanjaan


Serius ! kalau beli baju hanya untuk memuaskan hasrat “ingin..ingin..dan ingin” tanpa memikirkan manfaat pakaian tersebut mending tutup mata saja. Akhir-akhir ini ya kami membeli pakaian berdasarkan kebutuhan dan bisa dipakai bergantian saja. Toh kalau ternyata tidak bisa dipakai bergantian jadinya menumpuk saja.


3. Lihat kebutuhan diri sendiri


Balik lagi,punya pakaian banyak itu tujuannya apa? Apa karena kegiatannya banyak? Kalau buat kami bertiga yang hanya menuntut ilmu(sekolah dan kuliah),hangout,pergi ke acara keagamaan,rasanya ga perlu pakaian yang yang banyak. 


Dari hasil menyortir kami hanya butuh :

a. Gamis (yang biasa untuk sehari-hari dan yang cantik untuk kondangan)
b. Kemeja/blouse/outer
c. Rok
d. Jilbab (Beli warna dan ukuran yang sama-sama bisa dipakai)
e. Pakaian tidur (ini sering pinjam saja)
f. Kaus kaki warna netral
g. Aksesoris secukupnya

4. Lihat trend terkini


Hemat sebenarnya bukan ga punya uang,Cuma ya jangan lapar mata aja. Tetap cek tren terkini koleksi baju wanita MatahariMall . Cek di MatahariMall.com tanpa perlu rempong pergi ke toko pakaian. Iya,lihat saja dulu,kalau ada beberapa pakaian yang sedang trend,budgetnya pas dan kami bertiga bisa memakainya,barulah kami akan membelinya. Tinggal klik-klik saja MatahariMall.com ,cari koleksi baju wanita MatahariMall ,beli dan tunggu paketnya sampai. 

Beberapa item yang bisa dibeli dan dapat dipakai bergantian


Terlalu repot soalnya kalau kami bertiga turun membeli pakaian, Saya pengen A,Firda ingin B,Nasywa ingin C, mama dan papa ingin makan bakso #lah


Semenjak menerapkan hemat berpakaian ini,saya sendiri ga perlu pusing kalau bepergian. Apalagi juga sering bertanya-tanya juga kepada teman-teman travel blogger mengenai barang bawaan mereka. Bawa pakaian yang sedikit tapi bisa di mix match. Kemudian ga ada ceritanya lagi berebut pakaian seperti di waktu kecil,dimana kalau saya beli,adik-adik saya mesti beli juga. Jadi pengeluaran lebih hemat deh.




Sudah menyortir pakaian? Kalau kami sudah dong.. kamu kapan?




2 komentar

  1. Aku pas pindahan kemarin jadi kesempatan untuk sortir pakaian. Yang benar-benar udah gak pernah dipakai langsung dipisahin untuk disumbangin. Ternyata banyak bangettt hehehe. Kadang penyakitnya gitu sih, disayang-sayang gak mau dikeluarin dari lemari padahal udah hampir gak pernah dipake baju-bajunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh kan kak. banyak banget kan.. padahal kita ga perlu banyak-banyak juga

      Hapus