Nokia 3310 Reborn: Butuh atau Penasaran


Walaupun dalam 5 tahun terakhir ini saya menggunakan smartphone android Sony,tapi sebelum era android peran hp “biasa” cukup penting dalam keperluan berkomunikasi. Untuk hal ini,saya mempercayakan kepada Nokia sebagai gadget saya waktu itu. Pernah juga pakai Sony Ericsson tapi rusak. Lalu pada tahun 2009,Salah satu hp biasa yang saya gunakan adalah Nokia 3250 Xpress Music sebagai hadiah masuk SMA,lalu rusak dan digantikan Nokia 101 dual sim. Ponsel ini saya beli dari hasil ngojek selama SMA. Sayang,ponsel tersebut hilang pada tahun 2014,tapi saya masih bisa menggunakan ponsel yang sama karna ada orang baik yang punya hp sejenis dan dia tidak pakai. Sehingga saya bisa menggunakan ponsel tersebut sampai akhir tahun 2016 sebelum akhirnya rusak tidak tahu kenapa,haha.

Rusak aja semua ponselnya mut?

Nokia 3310 Reborn

Baru-baru ini Nokia mencoba bangkit kembali dan menghadirkan Nokia 3310 reborn. Ya,kita tahu Nokia 3310 yang dirilis pada tahun 2000 ini menjadi ponsel sejuta umat. 3310 bukanlah ponsel saya waktu itu, karena di tahun 2003 saya punya seri saudaranya yakni Nokia 3350. Tapi tak mengapa,sama-sama jadul jugalah kan.

Nokia 3310 reborn ini bukanlah smartphone,melainkan ponsel biasa tapi dengan penambahan fungsi yang “mencoba”menyesuaikan dengan teknologi terkini. Kenapa saya sebut “mencoba” karena selain fitur dasar untuk telepon dan sms,terdapat fitur lainnya yang menarik untuk diulas.

Desain

Nokia masih mempertahankan desain candy bar,tidak berbeda jauh dengan 3310 yang dulu. Hanya ada perbedaan sedikit pada tombol yang sekarang. Bahan bodinya masih sama,dari plastik sehingga ringan saat digenggam. Nokia 3310 reborn tersedia dalam beberapa pilihan warna,yakni red glossy,dark blue matte,yellow glossy serta grey matte. Unit yang saya miliki berwarna grey matte,padahal ingin dark blue matte tapi kok susah dicari ya?

Ponsel ini memiliki layar tft dengan bentang 2.4 inci dan menghasilkan resolusi 240x320 piksel dengan kerapatan 167 ppi. Bagi saya cukup terang dan nyaman untuk digunakan

Fitur
Seperti yang saya katakan diatas,fitur tambahan yang “mencoba” menyesuaikan dengan teknologi terkini adalah tersedianya memori internal 16 mb dan slot micro sd yang bisa menampung micro sd hingga 32 gb. Saat ini saya menyematkan memory vgen class 10,memori bekas salah satu android saya yang sudah khatam. Dengan fitur ini,lumayanlah bisa memasukkan lagu-lagu favorite sebagai sarana hiburan.

Fitur lainnya yang ga kalah bikin penasaran,ponsel ini ada kameranya lho. Kameranya ga terlalu mewahlah,cuma 2 mp tapi ditemani dengan led flash. Bisa untuk memotret dan mereka video dalam format............

Format........
.3gp (upsss)

Konektivitas

Nah,ini salah satu alasan kenapa saya rela meminang ponsel ini walau harganya ga bisa dibilang murah. Terdapat fitur dual sim,sehingga dua nomor yang saya pakai sehari-hari cukup saya sematkan pada ponsel ini saja. Tidak pada ponsel android. Oh ya,ponsel ini juga ada internet dengan jaringan 2g. Yaaa cukuplah sekedar baca berita,buka fb sekilas melalui opera mini ( Jadi ingat jaman saya menggunakan Nokia 3250 xpress music)

Fitur lainnya

Pada ponsel ini terdapat bluetooth,micro usb v2.0 yang berfungsi sebagai slot charging,FM Radio,pemutar video,terdapat pula game Snake tapi ndak terlalu mirip dengan snake dulu. Saya sih malah berharap ada game space impact,saya lebih suka game itu. Hahah.

Kalau dari sekilas review diatas,ponsel ini bagi saya adalah ponsel kedua tapi tetap dibawa kemana-mana bergandengan dengan android. Kalau ditanya untuk siapakah ponsel ini? Menurut saya untuk yang butuh ponsel cadangan,untuk anak sekolah yang ga boleh bawa ponsel canggih,untuk orang yang cuma butuh telepon dan sms.

Harga
Oh ya,tadi saya juga bilang harganya tidak bisa dikatakan murah,karena kemarin saya sudah survei secara online dan offline. Untuk online,ponsel ini dibuka dengan harga Rp.625.000 untuk offline pada toko ponsel Di Pekanbaru harganya Rp.900.000 (sama dengan harga android second kelas pendatang dong ya?)

Ya,saya beli ponsel ini pada akhirnya karena penasaran dan memang perlu sih. Belinya melalui online,karena selisihnya lumayan tuh. Bisa dapat sekarung beras ukuran 10 kg,hahaha. 

Jadi gimana? Apakah teman-teman tertarik untuk memiliki ponsel ini?

24 komentar

  1. Waw tampilannya ciamik, mantep. Kalau saya sekarang gak butuh-butuh amat, tapi kalau dikasih gratis mau lah. Terus aku review di blog.. hehhe

    BalasHapus
  2. Bagus...hanya saja harganya masih terlalu mahal untuk tipe ponsel dg konektivitas dan fitur yg tdk terlalu wah. Kalo harganya sekitar 450 ribu mungkin bakalan laris manis di pasaran

    BalasHapus
  3. Harganya kemahalan ga sebanding sama fiturnya. Sayang casingnya juga bukan yang warna biru kaya waktu pertama keluar...

    BalasHapus
  4. Kalau dijaman sekarang buat orang dewasa seh ga butuh. Tetapi buat anak-anak mungkin butuh supaya tidak ketergantungan pada gadget yg canggih sekarang ini.

    BalasHapus
  5. Tampilannya keren, desainnya juga ciamik, cocok buat dampingin android lah. Tapi aku belum membutuhkannya, kalau ingin memilikinya sih, yes..hehe

    BalasHapus
  6. makin imut saja, kangen juga. tapi harganya...

    BalasHapus
  7. Saya jadi inget hape jadoel punya saya dulu.
    Kalau dipikir2 mendingan untuk komunikasi saya pakai hape gini ya, batre tahan lama. Androidnya khusus buat motret sama video. Udah, awet deh itu hape android plus awet juga kuota karena gak bakalan sering-sering nonton video ahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya saya bagi 2 penggunaan hp saya dalam bentuk seperti ini mbahehehe

      Hapus
  8. Saya dulu Nokia banget. Gak mau pindah ke lain hati. Cuma gara-gara HP saya ilang aja akhirnya saya ganti brand lain. Pertimbangannya karena Nokia masih pakai Windows yang aplikasinya gak sebanyak Android dan iOS. Pastinya saat itu gak bisa install ojek online kalau pakai windows hehehe

    BalasHapus
  9. Aaaaaakkk suka hapenya. Kebetulan aku pernah jadi pengguna Nokia 3310 hehehe. Hape kayak gini cocok untuk hape cadangan saat smartphone utama tewas kehabisan nyawa. Selama ada fitur musik, udah cukup buatku. Cocok juga buat remaja sama lansia biar nggak usah neko-neko sama gadget.

    Btw, hobi banget ganti hape kaaakkk. Aku cuma pernah 2 kali kehilangan hape. Satu pas SMP, satu lagi bulan lalu di Myanmar.

    BalasHapus