#BUATKAMU Teman yang tak pernah berhenti mendukungku

Suatu hari di Islamic center UIN Suska, berpakaian putih hitam, bawa kresek, bawa plang nama dan ditengah lautan mahasiswa baru, saya mencari seseorang di acara PNDK. Berbekal ingat wajah dari Facebook, saya menyoleknya. "Hai, Melati ya? Aku Mutia. Aku kira senior, ternyata sama-sama baru masuk ya?" kami berjabat tangan, berkenalan.

Sejak hari itu, saya mempunyai teman pertama saat berkuliah. Melati Octavia namanya, anak Pekanbaru yang sama-sama lulus masuk UIN Sultan Syarif Kasim melalui jalur PBUD. Bagi saya, waktu itu saya bisa lulus lewat jalur tersebut mungkin beruntung saja, tapi bagi dia rasa saya memang hasil perjuangan dia selama sekolah.

Hari-hari perkuliahan pun dimulai, dengan seabrek tugas, makalah, kerja kelompok ala mahasiswa baru kami lewati, memasuki semester selanjutnya kegiatan tak hanya seputar kampus saja. Mulai merambah ke komunitas, volunteer dan bahkan mencoba untuk bekerja.

Ternyata berteman dengan melati susah-susah gampang, tak jarang saya berdebat dengan dia, ya namanya juga kehidupan. Kalau mulus-mulus aja ya hanya di dalam mimpi saja, hehehe.

Tapi, kalau saya lihat, melati ini suka menjebak saya di banyak hal yang membuat saya harus mengasah kemampuan secara mendadak dangdut. Pernah kapan hari dia ngajak saya Ke Jakarta, untuk ikutan lomba, eh ternyata masuk final dan berangkatlah Ke Jakarta. Mencari sponsor keberangkatan, menyiapkan diri di jakarta. Ya haloooo secara mutia mana pernah ikutan lomba-lomba yang bersifat akademis. Tahu-tahu berangkat saja selama hampir seminggu dan ternyata disana mendapat juara 1. Saya juga bingung, sebenarnya saya ya ngapain ini? Hahahaha.

Dari melati juga saya mendapat pekerjaan pertama yang benar-benar suatu pekerjaan, saya diajak untuk menjadi wartawan lepas untuk sebuah rubrik mingguan di koran ternama di provinsi Riau. Hampir setahun juga kami bekerja di koran tersebut, kalau melati ya 2 tahun karena dia sudah dari SMA disana. Selanjutnya kami sama-sama mengundurkan diri dan mulai mencari pekerjaan yang mungkin lebih nyaman.

Tenyata sama saja bidang pekerjaan yang kami geluti sekarang, hanya beda sedikit. Yakni di dunia digital. Bedanya dia jadi copy writer, saya masih tetap jadi kontributor media online. Masih tetap melati yang penuh perencanaan dan saya yang kesana-kemari.

Walau sekarang sudah sibuk sana-sini ntah gimana, tapi kadang-kadang masih suka hangout. Cari-cari jajanan dan hiburan sih kita seringnya. #untukkamu apa yang ndak, kadang #pakaitcash diskon-diskon atau buy 1 get 1 suka kita kejar. TCASH Jadi sangat mendukung sobat hedon ekonomis ini hiyaaaa~

Belum lagi kalau lagi mendadak butuh isi paket , saldo TCASH sangat membantu banget. Apalagi, dibanding saya, melati lebih banyak pemakaian nomor telkomsel untuk bekerja, paling sering nelpon dan butuh banyak pulsa. Ya sebagai teman yang baik, kadang-kadang iseng saja saya isikan pulsa atau paket untukkamu lewat TCASH mel, hahahaha.

Yaaa pertemanan seperti ini semoga saja awet terus saling melengkapi hingga nanti. Saya yang lebih sering berterimakasih kepada melati karena dia, saya jadi belajar banyak hal, jadi berani untuk berbuat sesuatu dan ga diam-diam saja gitu lho.

Paling yang terakhir ini, saya terharu dia selalu mendukung saya walau skripsi saya ini telat, kadang saya yang suka tak enakkan. Terimakasih ya melati.

Nah kalau kalian, seseorang seperti apa sih yang sangat penting dikehidupan kalian? Share ya




Tidak ada komentar