Kupanggil Dia Ndusel

Pernah ga membaca  Ayat Al-Qur'an yang artinya gini :

Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Terus,ayat  Al-Qur'an yang satu ini bekerja pada waktunya,tepatnya 3 tahun yang lalu. Sebelumnya aku sangat tidak menyukai kucing,karena trauma banget ama hewan yang satu ini. Dulu kalau ada kucing,aku langsung gebrak-gebrak pakai sapu,lempar pakai sendal dan mengusir kucing tersebut.

Tapi tidak sejak 3 tahun yang lalu,ada 4 ekor kucing kecil yang tertatih-tatih berlindung dibalik tumpukkan seng di depan kontrakanku. Mereka menggigil kedinginan dan mengeong ribut sekali,sebenarnya ga mau  gitu nolong mereka. Tapi lama-lama hati ini nyeri banget lihat mereka kelaparan,akhirnya ya dikasih aja makan sesuai apa yang kumakan.

Dari 4 kucing yang ada,hanya 1  kucing yang bertahan dan mau mendekat dengnaku. mulai saat itu aku resmi memelihara seekor kucing yang akhirnya kuberi nama Ndusel. Yaah,seperti kita lihat kucing itu suka mendekat ke kaki,ndusel-ndusel gitu kan? Yaaa akhirnya diberi nama Ndusel saja.

3 tahun Ndusel menemani ku,jadi temen curhat,teman makan di kost sampai teman tidur. karena dia ga dikandangin,dibiarkan berkeliaran saja sih. Ndusel adalah kucing yang cukup ramah,aktif dan sepertinya lugu aja serta mau makan apa saja yang disajikan. Makan ndusel tergantung kondisi keuanganku,lagi banyak invoice cair dia makan makanan kucing terus,kalau  lagi seret ya makan apa ajalah.

Ah,tapi tahun lalu dia menghilang di penitipan hewan,sedih sekali rasanya. 

Ya sudahlah ndusel,terimakasih sudah hadir di dalam kehidupanku ya,terimakasih sudah menyentuh hatiku untuk menyukai kucing. Semenjak kepergian ndusel,aku tetap menyetok makan kucing,memberi makan kucing mana saja yang berkunjung ke kontrakan.

Semoga selalu baik-baik saja diluar sana..

1 komentar