#BalikKeBagan Trip | Menuju Kota Bagansiapiapi


Di tengah persiapan keberangkatan Ke Medan lalu,ada salah satu pesan masuk di Whatsapp dari Om Shodik Purnomo (Om Shodik merupakan Travel Photographer ketje yang juga merupakan Dosen saya hehehe). Isi pesannya pengen ngajak jalan-jalan ke Bagansiapiapi. Jujur saja ajakan beliau ini bikin saya girang sekali,karena sebelumnya saya belum pernah Ke Bagansiapiapi. Langsung saja saya mengiyakan ajakan beliau,padahal saya belum tahu apakah jadwalnya bentrok dengan kegiatan lainnya.

Setelah dikonfirmasi jadwalnya,saya baru menyadari bahwa acara yang diberi hashtag #balikebagan ini akan diadakan tanggal 3 April 2017,sehari selang kepulangan saya dari Medan. Jadilah saya kocar-kacir packing untuk perjalanan ke Bagansiapiapi ini,tapi demi perjalanan yang pastinya keren, ntah kenapa rasa jetlag dibadan saya semacam hilang.

Perjalanan menuju Bagansiapiapi

Bagansiapiapi termasuk salah satu kota yang lumayan jauh dari Pekanbaru (6 jam perjalanan) maka panitia memberitahukan agar berkumpul di meeting point Di depan MTQ pada jam 8 pagi. Karena pagi itu saya tidak ada yang mengantar,maka saya memutuskan untuk naik bus kota menuju MTQ. Saya pun mengajak Tika,yang berangkatnya sama-sama dari Panam untuk menggunakan Bus kota.

Sesampainya di MTQ,teman-teman yang juga ikut ke Bagansiapiapi mulai berdatangan. Sebagian saya sudah kenal dan sebagian lagi saya belum kenal. Saya menemui beberapa teman baru dari backpacker Pekanbaru,serta salah satu travel blogger yang ternyata tinggal Di Panam tapi saya belum pernah ketemu yakni Bang Mirwan (Mirwans.com)

Sebelum berangkat,Om Shodik membagikan gorengan untuk pengganjal sarapan ala-ala. Manatahu ada yang belum sarapan kan?setelah semua peserta yang berjumlah 20 orang lengkap,akhirnya bus pun berangkat.

Perjalanan Di Riau salah satu pemandangan kiri-kanan adalah Sawit
Ditengah perjalanan dari Pekanbaru ke Bagansiapiapi ,kami berhenti sejenak untuk untuk ishoma Di Duri. Makan siang di RM Bambu Kuning dengan menu yang lumayan berat,wakakak. Setelah ishoma perjalanan pun dilanjutkan,sambil ngobrol,sambil karaoke dan akhirnya pada tertidur karena perjalanan masih beberapa jam lagi,hehehe.

Pukul 17.00 kami pun sampai Di Kota Bagansiapiapi. Suasana yang terlihat serasa bukan Di Riau,karena jadulnya “berbeda”. Disini jalanannya bersih,rapi masih ada pengendara sepeda,ramai dengan becak dayung dan pengendara motor yang memiliki payung di motornya (Nah lho). Kami turun sebentar dari bus, untuk menyapa teman-teman yang sudah sampai duluan Di Bagansiapiapi. 

Setelah matahari terbenam,panitia mengarahkan kami ke penginapan,yakni Hotel Lion. Sesampainya di penginapan dan mendapatkan kamar,saya dan tika bergantian mandi,karena habis magrib makan malam bersama Sekda di rumah dinas Bupati Rohil.

Setelah berdandan rapi,kami bergegas ke Rumah Dinas. Makan malam prasmanan dengan masakan khas Bagansiapiapi pun dihidangkan. Setelah makan malam,dilanjutkan dengan acara ramah tamah dengan sekda,kemudian sedikit bercerita mengenai rumah dinas ini.

Usai makan lama,acara bebas. Beberapa ada yang kembali ke hotel untuk beristirahat dan ada pula yang berkeliaran dulu seperti saya. Keliling dengan beberapa teman,melihat kehidupan malam hari Di Bagansiapiapi. Malam.
Malam Di Bagansiapiapi,kalau malam pertokoan sudah banyak yang tutup,menyisakan kedai kopi dan para orang-orang yang nongki-nongki. Tapi sampai jam 10 malam masih ada becak dayung, sebagai sarana hiburan bagi pengunjung yang ingin berkeliling kota. Becak dayung dihiasi lampu yang gonjreng dan dengan model yang lucu-lucu.

Malam pertama Di Bagansiapiapi cukup berkesan,rasa-rasa lagi Di Beijing,gimana besok ya?Karena kami harus bangun pagi,maka keliling malam tak sampai larut malam. Jam 23.00 kami pun kembali ke Hotel untuk beristirahat. 

(Bersambung)

7 komentar

  1. Oh, disitu namanya beca gayung yah, kadang ada juga yang menyebutnya odong-odong..hehe
    Untuk naik becak gayung bayar berapa nih, Kak ?

    BalasHapus
  2. Haduh pake acara bersambung, udah macem sinetron. Tapi kalo liat fotonya kotanya bersih yaaa..... cakep. Jadi pengen ke sana, ajak aku juga bang dosen

    BalasHapus
  3. jadi penasaran sama cerita sejarah bagansiapiapi ni

    BalasHapus
  4. Dosennya baik banget ngajakin traveling bareng. Kalau dijadiin dosen pembimbing bisa puas nih jalan-jalan sama beliau. Saya baru denger nih kota bagansiapiapi, namanya kedengaran unik, gimana kotanya yah.

    BalasHapus
  5. Uhukk... Ternyata bisa ketemu di MTQ yak. Btw, kangen banget sama rendang kerang. Kalau di Pekanbaru gak tau ntah dimana ada jual rendang kerang.

    BalasHapus