Menjadi seorang
ibu,adalah pekerjaan yang multitasking,bagaimana tidak,seorang ibu mesti bisa
menjadi koki,guru, bahkan teman bermain bagi anak-anaknya kan?
Ketika menjadi
seorang koki,teringatlah dibenak saya,bagaimana mama mengusahakan agar saya mau
makan ikan dan sayuran. Mulai dari cara yang tegas sampai cara yang lembut
semua dilakukan agar saya mau makan sayur.
Cara yang tegas? Ya terang-terangan
memberitahu kalau sayur ini sudah dimasak,harus dimakan. Kalau yang lembut,manipulasi
menu kerap mama lakukan. Diolah sedemikian rupa supaya ga nampak kalau itu dari
sayur dan ikan.
Lambat laun usaha
mama berhasil,terlebih ketika masuk pesantren menunya ya beda ama yang di
rumah. Akhirnya saya mau makan ikan dan sayuran walaupun untuk sayuran saya
masih pilah-pilih sampai sekarang.
Masalah kesadaran
gizi yang seimbang ini masih menjadi masalah yang utama buat bangsa Indonesia. Ketika
mendengar ada seminar mengenai gizi,maka saya tertarik untuk hadir.
Diadakan di Poltekes
Kemenkes Riau,Jl Melur ,maka saya dan beberapa teman hadir di seminar gizi ini.
Yaaa buat bekal ilmu kedepannya kan kalau punya anak saya engga mau kayak
saya,yang ga suka makan sayur hehehe…
Jadi, seminar ini diadakan oleh
Pergizi Pangan Riau dan Sarihusada. Dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari
Gizi yang jatuh pada tanggal 25 Februari lalu. Nah betapa pentingnya gizi kan
sampai ada hari khusus segala.
Walaupun saya
hanya mengikuti satu sesi,
di sesi pleno pertama adalah bapak Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS beliau
adalah Ketua Umum Pergizi
Pangan Indonesia. Dalam sesi ini ia menjabarkan pentingnya mengonsumsi pangan
hewani, buah dan sayur.
Berdasarkan
data Kemenkes di tahun
2015, salah satu panduan gizi seimbang adalah anjuran bagi setiap remaja dan
dewasa di Indonesia untuk mengonsumsi 2-4 porsi (100-200 gram) pangan hewani,
3-4 porsi (300-400 gram) sayur dan 2-3 porsi (100-150 gram) buah setiap hari
untuk memenuhi kebutuhan protein, vitamin, mineral serta serat untuk hidup yang
sehat.
Tapi pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum memenuhi panduan gizi seimbang
,termasuk saya.Ya pada
akhirnya saya harus kembali ke jalur yang benar,harus menyeimbangkan makanan
yang saya konsumsi. Saran dari Dr Hardiansyah ada baiknya konsumsi buah itu
langsung ,kalau dikonsumsi dalam bentuk juice akan mengurangi kandungan gizi,
etapi gapapalah ya dok,step by step saya konsumsi buah dan sayur heheheh
Terimakasih ya
Sari Husada dan Poltekkes Kemenkes Riau,yang telah mengadakan seminar
ini,biasanya saya ragu. Karena seminar seperti ini banyak yang terbatas untuk
kalangan dokter saja atau professional saja heheheh
wah pantas awak gemuk, gara gara gizi tak seimbang
BalasHapusMntap2 promosiin gizi & kesehatan, sklian numpang promo blog hehehe rizkialfatih90.wordpress.com
BalasHapushhaee bang.. next ikut yaaaah
HapusSeminar yg menginspirasi ya mba apalagi perihal gizi yg kurang mendapat perhatian saat ini
BalasHapus@siethi_nurjanah
iyaa..semoga kedepannya kita bisa lebih melek gizii
HapusKalo gw kebanyakan lemak, gizi nya ngak ada hahaha
BalasHapuskwkwk..yang penting hepiiiii
Hapusnice gan
BalasHapuskeren
BalasHapus