Pesona Alami Taman Nasional Zamrud


Buat saya,memiliki kesempatan untuk bisa traveling kemana pun tempatnya adalah sesuatu yang patut saya syukuri. Karena saya juga jarang traveling,bukan karena ga suka tapi saya bingung harus dimulai darimana.

Kali ini saya berkesempatan untuk berkunjung ke Danau Zamrud di kecamatan Dayun Kabupaten Siak. Belum banyak yang mengetahui kalau di Kabupaten Siak ini ada sebuah kawasan yang kaya dengan pesona alam,fauna serta floranya.

Disinilah kami,61 peserta dari Pekanbaru dan Siak. 33 dari Pekanbaru dan 28 dari Siak diajak untuk turun langsung,mengunjungi,menikmati dan memotret segala pesona yang dimiliki oleh Danau Zamrud ini.

Kami,33 orang  berangkat jam 8 pagi dari Pekanbaru. Diantara 33 orang itu ada 16 yang jurnalis dan selebihnya dari umum atau komunitas. Kalau saya darimana? karena saya sudah tidak bekerja,maka saya datang sebagai umum saja. hehehe..


Baru saya sadari,dalam perjalanan kali ini saya adalah satu-satunya peserta perempuan. Antara merasa canggung dan segan rasanya. Tapi ya sudahlah,yang penting saya udah dapat rezeki untuk berangkat ke Siak ini .

Perjalanan Siak-Pekanbaru memakan waktu sekitar 2.5 jam melalui lintas timur. Perjalanan terasa nyaman karena jalan lintas timur ini sudah di rigid . Kalau mengingat tahun lalu,lintas timur ini jalannya masih berpasir,kerikil,berdebu.

Danau Zamrud ini berada di kawasan Badan Operasi Bersama (BOB) CPP Block. Untuk masuk kesana kita harus mengurus beberapa izin terlebih dahulu. Jadi,kesempatan kali ini sangat saya syukuri karena semua sudah diurus oleh panitia lomba :).

Setelah melewati gerbang pengelola,kita masih membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk memasuki kawasan utama. Karena kawasan ini masih hutan banget,akses menuju Danau zamrud ini masih tanah kuning.

Setelah 30 menit,peserta sampai dan registrasi kembali ke panitia. Sambil menunggu peserta sesi pertama selesai,bolehlah melihat-lihat kawasan ini.

Setelah puas melihat-lihat sekitar. akhirnya peserta sesi kedua mulai turun setelah zuhur. satu persatu kami menaiki sampan kayu,membelah jalur danau yang kiri kanannya hutan.

Ternyata cuaca memang tak pernah bisa ditebak di pertengahan perjalanan mulai rintik-rintik hujan. saat semua sampan sudah tiba di danau,hujan lebat mengguyur danau zamrud dan menyebabkan danau bergelombang lumayan ngeri.



 Demi keselamatan peserta,semua sampan kembali ke daratan. Kami sempat berdiskusi dengan panitia,ada beberapa opsi yang ditawarkan oleh panitia. Seperti kalau hujan tidak berhenti,hunting bisa dilakukan di lain waktu dalam tenggat sebulan ini. Opsi lainnya,menunggu hujan reda,kalau reda ya turun lagi.

Alhamdulillah hujan reda sekitar jam 14.30,maka diputuskan untuk turun kembali dan melanjutkan hunting foto .

Buat travel photographer,Danau Zamrud ini salah satu surga yang ga boleh dilewati. Selama sampan mengitari Danau Zamrud,aneka burung-burung berterbangan. Berdasarkan data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau ada 38 jenis burung yang 12 diantaranya dilindungi seperti bangau putih, enggang palung, enggang benguk, enggang dua warna, dan enggang ekor hitam.

Sayangnya saya hanya membawa kamera dengan lensa fix(itu juga boleh minjem,bolehlah kalau ada yang mau sponsorin saya). Jadi kalau motret burung juga nampaknya cuma titik hitam,hehehehe...Tapi cukuplah tersimpan di ingatan saya bagaimana menikmati suara hutan,suara kicau burung


Dua jam explorasi Danau Zamrud memang tak cukup,tapi setidaknya memiliki kesempatan melihat pesona yang luar biasa dari Danau Zamrud ini sudah sangat keren bagi saya.

Kabar baiknya,Danau Zamrud ini akan diresmikan menjadi Taman Nasional Zamrud pada tanggal 23 Juli 2016 mendatang. Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Nasional. Pengumuman lomba foto juga pada hari tersebut,doakan saya menang yaaa ~

12 komentar

  1. Wow akan semakin banyak taman nasional kita ya. Abdullah dengan demikian akan semakin banyak kawasan alam yang bisa dilestarikan. Apalagi jika Danau Zamrud ini Kalau dibuka sebagai tempat wisata. Statusnya sebagai cagar alam akan banyak melindunginya dari tangan-tangan jahil

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa mbak..saya pun berharap taman ini bakalan dibuka sbg tempat wisata yang klo dtg bisa langung datang aja..

      semoga kedepannya bisa dibuka untuk umum :)

      Hapus
  2. Ayo dong, ajak lebih banyak lagi blogger Riau buat ikutan supaya makin banyak yg bisa dieksplore.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa nih...
      semoga aja dinas provinsi ama kabupate lebih awere dengan keberadaan blogger2 dari Riau sendiri...

      Hapus
  3. Wah. Walau kameranya lensa fix tapi foto2nya bagus kok mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdullilah mba..masih coba belajar walau boleh minjem heheh

      Hapus
  4. Seru ya, Mut, berpetualang ke Danau Zamrud. Gak pake nginep ya, Mut ini photo huntingnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Engga kak,pulang hari aja. Jam 5 udah pulang..buka di jalan dapat nasi kotak lauk dobel Alhamdulillah. . 😂

      Hapus
  5. Saya lihat foto2 mbak, kayak di amazon. Masuk rawa-rawa gitu. Kalau di film, rawa2 gitu tempat ular anaconda hehe. Keren mbak pengalamannya. Moga saya bisa merasakannya suatu hari nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa bangeet maaas... bunyiii hewan-hewan semua... takut juga manatahu ada yang nyaplok heheh

      Hapus
  6. Taman nasional danau zamrud buka setiap hari apa dan sampai jam berapa ya mbak?

    BalasHapus