Ketika Butuh Asuransi Kesehatan

Semakin bertambah umur,saya sebagai anak pertama sudah saatnya pintar mengurus urusan administrasi. Termasuk salah satunya memikirkan asuransi. Orang Tua saya kalau saya lihat adalah termasuk orang tua yang mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,itu sih sepintas yang saya lihat.
Sejauh ini,untuk urusan kesejahteraan,papa sudah mendaftar untuk asuransi kesehatan. Yaa walaupun untuk urusan asuransi kesehatan ini juga di cover oleh perusahaan tempat papa bekerja sih. Cerita mengenai asuransi kesehatan,saya ingin berbagi cerita kepada teman-teman sedikit pengalaman yang hampir tak bisa saya lupakan.

Kecelakaan tanpa jaminan asuransi apapun

Sekitar bulan Januari lalu,saya mendapat musibah,yakni kecelakaan yang cukup parah. ceritanya malam itu saya lapar dan ingin membeli makanan diluar. Jadilah beli ketoprak ,di gerobak yang cuma 3 menit kalau naik motor dari kost saya. Setelah selesai membeli ketoprak saya langsung pulang,perlu diketahui lalu lintas di Panam ujung itu ga bisa dipahami lagi. Banyak truk,karena jalur lintas antar provinsi.

Karena ga ada yang mau di kejar,saya membawa motor dengan tenang aja,biasanya sih ngebut banget kayak ghost rider, hahaha... Nah,cerita dimulai dari sini,saat melalui simpang garuda sakti,saya diserempet motor yang membawa keranjang  rotan.

Brak.....

Dunia langsung gelap rasanya,saya terlempar ke tengah jalanan Panam ujung yang minim pencahayaan. Sedangkan motor saya terseret jauh , ntah kemana terbawa motor keranjang itu. Ingin bangkit tapi saya ga sanggup,sehingga dibantu oleh beberapa orang yang lagi nongkrong di kedai yang tidak jauh dari tkp.

Saya langsung dipapah menuju kedai tersebut dan diberi minum oleh mpunya kedai. Teringat lagi,saya itu sedang ga pakai helm. Menganggap tukang ketoprak dekat,sehingga merasa ga perlu pakai helm. Setelah diperiksa,saya baru sadar kalau kepala saya menghantam jalan.

Allah maha baik pada saya saat itu,memang kepala saya menghantam jalan,tapi saya masih sadar. Ibu yang punya warung meraba kepala saya,dan bilang kalau kepala saya memar dan benjol banget. Saya pun meraba dan benar juga. Memar sebesar bakso kalau di potong setengah.

Orang yang nongkrong tersebut langsung mengantarkan saya ke kost,yang nabrak? bapal-bapak dan cuman ngasih saya uang 50.000 dan pergi ngacir begitu saja. Saya ga sempat minta tanggung jawab yang bener karena pusing banget. (50.000 dapat apa ya? orang berobat batuk demam aja bisa lebih dari segitu)

Sampai di kost,saya menelpon abang,bilang saya kecelakaan. Tapi karena rumah abang jauh bangeeet ga mungkin langsung ngacir jam segitu. Akhirnya saya menelepon reza,teman saya yang deket kost untuk mengantar saya ke klinik.terdekat dengan BPJS saya. Tadinya,dia mau ketemu sama gafar,pacarnya yang kebetulan baru sampai Di Pekanbaru. Tapi dia langsung minta gafar untuk antar saya ke klinik tersebut,karena doi bawa mobil.

Jadilah saya diantar ke klinik tersebut dan mendapatkan pertolongan pertama. Hasilnya kaki kiri luka tergesek yang lebar,kepala yang memar itu berdarah juga. Saat mengurus administrasi,baru teringat BPJS saya belum di perpanjang lagi.

Saya memakai BPJS ketenagakerjaan punya papa,nah sayangnya untuk anak yang umurnya diatas 20 tahun tidak ditanggung lagi. Masih ditanggung kalau dia masih menempuh pendidikan,saya belum ada ngurus karena masih libur semester kan.

Walhasil,saya harus membayar seratus ribuan gitulah untuk pembesihan luka serta obat-obatan pasca tabrakan ini. Baiknya reza,dia mau nalangin dulu biaya pengobatan saya. Teman yang susah dicari ini,saya malah ganggu mereka yang mau melepas kangen,hahaha

Well,dari sini saya merasa manfaat asuransi besar banget. Sekedar untuk cover beberapa biaya pengobatan yang dirasa penting,apalagi dalam keadaan urgent seperti ini. 

Setidaknya mungkin bisa difikirkan untuk mendaftarkan diri di BPJS Kesehatan,atau mengurus data ke perusahaan dimana bekerja untuk mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.
Iuran BPJS insyaallah ga mahal-banget,tapi kalau uang mencukupi boleh punya daftar asuransi tambahan untuk backup. Bisa yang konvensional atau syariah,bebaslah.

Jadi,hasil dari tabrakan ini saya harus istirahat dua minggu,karena badan saya sakit semua. Kepala saya pusing banget kalau dibawa berjalan. 

Itulah sekilas cerita,hati-hati di jalan. Jangan lupa gunakan helm,jangan ngebut dan fokus di jalan yaa 

8 komentar

  1. Iya biasanya orang orang kalo cuma deket kayak beli ketoprak jarang pake helm.. Alhamdulillah selamat ya mba.. Tapi nyebelin juga tuh bapak bapak cuma ngasih 50rb aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. 50 ribu mah gapadat apa2 berobat sekarang mba huhuh.. untung saya sekarang sudah mendingan
      (walau ragu ini kepala udh berubah bentuk)

      Hapus
  2. Wow

    Kedepannya aku juga harus selalu pake helm ah.
    Sering gak pake kalau deket2 doang

    Aku belum daftar Bpjs. Soalnya kartu askes mash berlaku di tempatku
    Tapi berhubung sekarnag umurnya udah lebih 20 kayaknya aku harus daftar deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. syukur deh klo askes masih berlaku bang.. hehehe

      iyaa.. daftar via online aja.. offline rameeeee

      Hapus
  3. Memang penting lho Mba punya BPJS bisa meng-cover urusan berobat dan kesehatan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaah.. BPJS iurannya masih bisalah dipertimbangkan kalau asuransi swasta di rasa berat mba hehehe

      Hapus
  4. Hi, mba Mutia. Salam kenal. Saya Dorma dari kota Duri. Blognya kece euy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo mbaa dorma.. senang sekali ada yang berkunjung ke blog ini dan sama2 berdomisili di riau juga..
      salam kenal juga :)

      Hapus