Dia Bernama Skoliosis


Halo teman-teman....
Sebenarnya ditulisan kali ini saya ga mau cerita,pokoknya mau simpan sendiri aja. Akan tetapi sepertinya kalau disimpan saja ga ada manfaatnya gitu. Jadi setelah pertimbangan setahun lamanya,tulisan ini akhirnya tayang juga. Dengan harapan saya bisa berbgai informasi dan saling sharing juga

Di tahun 2013-2015 lalu menjadi tahun tersibuk bagi saya,pada saat itu masih padatnya jadwal perkuliahan,terus saya lagi gilak-gilaknya berkomunitas,lagi rame liputan event yang kerjasama dengan kantor saya,lagi aktif banget pokoknya. 
Pokoknya pergi pagi untuk berkuliah,pulang kuliah langsung nyari bahan tulisan,motret sudut-sudut kota,meeting ntah sama siapa saja dan baru pulang sekitar jam 10 malam. 
Kira-kira seperti inilah sibuk

Saat tidak ada perkuliahan dan ga da jadwal  turun ke lapangan,saya menjadi anak rumahan nan baik hati. Membereskan kamar,menyuci,menyetrika,membereskan kamar dan bersih-bersih pokoknya. Pada akhirnya,sampailah saya di titik lelah saya, saat saya menyuci baju ntah kenapa punggung saya ada bunyi "tek" gitu. Bunyinya ga kuat,ga terdengar seperti saat kita membunyikan tulang-tulang,bunyinya hanya saya yang mendengar.Tadinya sih saya ga terlalu peduli dengan bunyi-bunyi ini. Tapi kok semakin hari semakin menganggu,selain bunyi tek,terus punggung terasa panas dan cepat lelah.

Akhirnya setelah ngobrol sama ortu,saya pun memutuskan untuk mengecek diri saya yang tak seberapa ini. Khawatirnya sih ada sesuatu yag aneh,karena saya sering jatuh kecelakaan motor. Jangan tanya seberapa sering saya kecelakaan. Sampai mamak saya kalau melihat saya pulang babak belur jawabannya cuma "Syukurin! ngebut-ngebut juga lagi!" tapi pada akhirnya tetap ngecek kondisi saya kok,mantau apakah pasca kecelakaan saya demam,tetap bantu bersihkan luka-luka (Termasuk luka hati,makasih mak)

Cek kondisi pungung

Hari yang saya tidak ingat kapan,saya pergi ke Eka Hospital,karena asuransi kesehatan yang ditanggung kantor papa mengarahkan ke Eka Hospital.
Setelah konsul ke dokter umum,saya diarahkan menuju dokter syaraf kalau ga slaah dengna dr nino apaaa gitu, takutnya syaraf kejepit atau apa gitu (karena keluhan punggung terasa panas). Sesampainya di dokter syaraf saya diminta untuk rontgen terlebih dahulu. setelah menunggu hasil rontgen dan kembali menemui pembacaan hasil rontgen ternyata syaraf saya ga kenapa-napa. Tapi tulang saya yang kenapa-napa...

Hening......

Menurut dr nino, syaraf pungung saya baik-baik saja,tapi tulang belakang saya yang kenapa-napa. Ternyata saya terkena skoliosis..

Hening lagi...

Teringat film "Waktu Aku Sama Mika" (refer to Blog Indisugar ya) jadinya...jujur saja saya bingung mau ngomong apa saat dibacakan hasilnya. Akhirnya Dokter nino ini  mengarahkan saya untuk fisioterapi,memberikan surat rekomendasi ke bagian fisioterapi serta rujukan ke dokter tulang.

Kata dr nino,karena derajat kemiringan tulang saya masih sedikit (dibawah 10),masih bisa diusahakan untuk membuat rasa sakit berkurang. Nanti saya akan diberikan terapi berkala oleh terapis yang ada di bagian fisioterapi,mulai dari terapi alat dan terapi mandiri. Waktu terapinya juga tidak setiap hari cuma kudu teratur.

Sepanjang perjalanan saya jadi kepikiran,kok bisa ya? sakit hati bisa dibawa tidur,makan,jalan-jalan.. Kalau sakit ini kebanyakkan jalan-jalan malah jadi capek,ah gemessss...

Cerita ini akan berlanjut yah teman-teman. Adakah teman-teman yang mengalami skoliosis juga? silahkan sharing disini yah..

21 komentar

  1. ooh jadi skoliosis itu bisa menyerang sewaktu waktu ya ? bukan bawaan seperti mika?
    Btw Im her followers too dan kak indi emang baik banget lho soal blogging dia ga pernah sombong, kalau komen seringan di bales..
    Dan... tetep semangat ya mutiaaa <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak.. ada yang sejak kecil udah kena,ada yang pas dewasa seperti saya..
      makanya derjajat kemiringan masih dibawah 10.
      gaya hidup juga rasanya.. saya sih curiga waktu sd saya sering bawa tas yang berat2..
      Tapi efeknya belum kerasa di masa remaja...
      terus diwaktu kuliah saya pakai tas selempang doang..
      mungkin ini penyebabnya...

      Hapus
  2. setelah baca ini jadi was-was dengan punggung saya, dulu sering bgt gendong tas yang berat, soalnya kebiasaan apa-apa dibawa masukin tas, hehe

    skrng kerja juga duduk mulu, entah kalau kelamaan duduk ada pengaruhnya untuk punggung atau engga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau pake ransel masih aman,soalnya seimbang kan :)
      yang selempang/tali satu yang mesti dihindarin bawa banyak2..
      Banyak minum juga...

      Hapus
  3. duuuh Mutia... semoga segera pulih ya. aku belum daku juga sering duduk nih, harus jaga-jaga juga. tetap semangat mut :)

    BalasHapus
  4. duuuh Mutia... semoga segera pulih ya. aku belum daku juga sering duduk nih, harus jaga-jaga juga. tetap semangat mut :)

    BalasHapus
  5. Semoga cepat sembuh dan tetap semangat skripsinya *loh

    BalasHapus
  6. Sekarang masih, Mut? Terapinya masih jalan? Rajin2 ikuti jadawal dokter dan terapi ya Mut.
    Tentang skoliosis ini aku punya pengalaman yang menyedihkan. Temenku akhirnya operasi buat menyembuhkan ini. Mungkin dia derajad kemiringannya udah tinggi kali ya?
    Makanya Mut2 semangat terapinya. Semoga bisa sembuh dan tulangnya balik seperti sediakala ya. Syafakillah^^

    BalasHapus
  7. Terlalu sibuk sih Mut, tubuhmu tidak sekuat ambisimu untuk ikut berkomunitas.

    Harus lebih sering olahraga aku ini. Sekarang kebanyakan duduk aja. Sama seperti yang dirasakan Citra Pradipta. Katanya sih keseringan duduk juga buruk untuk punggung.

    BalasHapus
  8. Duh, aku pun. Banyak duduk, bawaan berat, kurang minum. Ampuuun. Mesti ubah gaya hiduuup. Thanks for sharing mbaknyaaa.

    Salam,
    Syanu.

    BalasHapus