Perempuan Pada #pekanbarumemilih2017


Kalau dingat-ingat, timeline sosial media kita hari ini agak panas ya? Ya sepanas air untuk nyeduh teh talualah (yang berarti cukup panas). Apalagi dengan tema yang sedang ramai,yakni politik. Tapi? Yang diperbincangkan itu jauh banget,pilkada Di Jakarta coba. Pilkadanya dimana,rame dibahasnya apa. 

Mohon maaf,kenapa ga bahas yang dekat-dekat saja? Pilkada yang diadakan di tempat tinggal kita sekarang ini lho. Seperti saya yang tinggal Di Pekanbaru,dalam waktu dekat akan diadakan pilkada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru. Btw, emangnya saya sudah tahu siapa saja yang akan berlaga di kertas pencoblosan ini? Tahu tapi tak mengenal dengan baik. Hanya tahu dari baliho yang tegak di jalan,selebaran yang ditempel-tempel,hanya tahu sekedar tahu saja.

Mengenai kegiatan pilkada ini,Alhamdulillah setiap ada pemilihan selalu berpartisipasi. Apalagi melihat papa yang kebetulan juga panitia pemilu,seneng saja melihat keramaian orang yang berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.

Mungkin saya peduli dengan pesta demokrasi ini,tapi apakah orang lain peduli? Ternyata ga semua orang peduli dengan politik apalagi perempuan. Nah untuk itulah Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru mengadakan Sosialisasi Pemilih Perempuan dalam rangka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota.
Para pemilih perempuan 

Ingat ga,katanya pada sibuk emansipasi perempuan,tolong berikan hak pada perempuan? Nah inilah saatnya,cemana mau dilihat orang kalau jadi peserta pemilu aja tak mau. Ternyata perempuan itu punya andil besar lho untuk ikut serta dalam kegiatan politik ini.

Ya ga usahlah ujug-ujug mau jadi presiden langsung,dimulai aja dari lingkup yang kecil. Pertama Ya ikut pemilu,panitia dah capek lho itu mempersiapkan logistic pemilu,mendata warganya,menyebarkan undangan pemilu sampai begadang-begadang mempersiapkan tempat pemungutan suara. Cuma sekali dalam 5 tahun,hanya makan waktu 15 menit kok,ehehhe.

Ingat program pemerintah seperti KB,posyandu,PKK? Dimulai dari situ aja seperti saat saya KKN semester 7 dahulu,disana kami ikut serta dalam kegiatan posyandu,banyak juga warga setempat yang sebaya kami sudah menikah tapi masih belum paham gimana KB,imunisasi,sadar gizi untuk anak. Hal-hal semacam itu kan termasuk program pemerintah,betul?

Kalau merasa sudah mantap,bolehlah naik tingkat itu mencoba ikut partai politik,banyak kan itu partai yang ada Di Indonesia tinggal pilih mau yang mana. Hak perempuan dalam dunia politik sama kok,bahkan sudah diatur pada UU n0 68 tahun 1958,jadi sudah oke kan?

Yelli Nofiza selaku pemateri menjelaskan secara runut urgensi partisipasi perempuan dalam pentas politik khususnya Kota Pekanbaru. Dengan keterlibatan aktif perempuan berpartisipasi, diharapkan pemimpin terpilih nanti bisa melahirkan kebijakan yang bersahabat dengan perempuan, mengingat jumlah Daptar Pemilih Tetap (DPT) perempuan sangat signifikan. 


Jadi,coba deh diingat-ingat kebijakan mengenai cuti hamil,pentingnya ruang menyusui di tempat publik nah hal-hal seperti itu kan perempuan yang mengerti. Kalau yang menyampaikannya permeuan tentu lebih bisa diperjelas maksud dan tujuannya.

Acara kali ini ga bakalan seru kalau ga mendatangkan narasumber yang biasa-biasa saja bukan? Karena pada sesi yang saya hadiri kali ini ini untuk pemilih perempuan terkhusus yang aktif di media sosial, Maka narsumnya juga kudu perempuan yang kece dong,ada Kak Afni Zulkifli yang sudah lama berkecimpung di dunia media.

Media massa dan media sosial berperan penting dalam proses pemberian informasi bagi masyarakat,terlebih lagi saat mendekati pemilu ini. Punya smartphone,punya akun sosial media tapi apa fungsinya Cuma sekedar selfie,rumpi-rumpi saja? 

Padahal kita bisa memanfaatkan lebih dari itu,mencari informasi mengenai politik di negeri kita,memberi berbagai pandangan politik yang bisa kita pelajari sampai berantem di sosial media karena politik pun bisa. Eh tapi jadilah perempuan cerdas,jangan langsung menyebar berita yang masih belum jelas asal-usulnya,disinilah kita dituntut untuk lebih selektif menerima informasi bukan?

Pilkada Kota Pekanbaru tahun ini,memiliki 5 calon Walikota dan wakil Walikota yang akan berlaga. Tinggal pilih siapa yang mau dipilih. Ga kenal? Kenalan aja dulu ,cari informasinya di koran,media sosialnya semua aktif kok. 

Nah,sudah siap untuk meghadapi pilkada yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat? Pilihlah sesuai hati nurani,jangan karena ikutan teman arisan,jangan karena terpaksa milih biar samaan ama teman geng,jangan.

Yuk perempuan,terkhususnya warga Pekanbaru mari ramaikan #pekanbarumemilih2017

3 komentar

  1. Sibuk dengan berita pilkada di Jakarta. Akhirnya, pilkada di daerah sendiri sedikit orang yg mau membahas.

    BalasHapus
  2. IYa mbak, sering kali kita terlalu sibuk mengurus pilkada daerah lain. sementara pilkada di daerah kita, kita kurang begitu memperdulikan. eh bukan kita ding..tapi saya..heheeh, tahun depan tak doain nyalon ya mbak (nyalon pengantin)

    BalasHapus