Terimakasih,Si Komeng


Nampaknya sudah 8 tahun roda dua  Vega R menembus jalanan Perawang-Pekanbaru,sudah saatnya mengapresiasi kebaikan motorku yang satu ini.
Namanya Si Komeng,1  unit sepeda motor yang sudah menemaniku selama 8 tahun ini,kehadirannya sebenarrya bukanlah keinginanku,melainkan kebutuhan. karena aku membutuhkan untuk berangkat ke sekolah yang cukup jauh,melewati jalanan penuh truk fuso pembawa kayu balak,berdebu dan ah kalau kalian tahu jalanan Sumatera seperti apa ,kalian akan tahu jawabannya.

Tahun ini sudah memasuki tahun kedelapan ia menemaniku,untung saja kondisinya masih baik untuk diajak ngukur jalan. Pasalnya ini motor second,saat akan membelinya aku tak punya pilihan ingin membeli motor apa,maklum harga motor kan lumayan mahal. 

Setelah beberapa kali papa membawa aneka motor second ke untuk di test ride,akhirnya pilihanku tertuju kepada si Vega R ini. Karena ukurannya cukup ramping,bergigi dan ga berat,kuberi nama "Si Komeng" ya karena waktu itu iklannya Yamaha ada Komedian Komeng,betul?

Pada akhirnya aku di sekolah malah dipanggil si komeng,harusnya kan kamu yang dipanggil si komeng. Kok malah jadi aku pula? "Mutia komeng" wkakaak

Terimakasih lho sudah menemani sampai sejauh ini.
Menemaniku saat menangis di jalan karena patah hati,menemaniku menjemput rezeki mulai dari ngojek,liputan,sampai ketempat kopdar,mogok berdua dijalan malam-malam tapi ada yang bantu.

Semoga saja si komeng panjang umur sehat selalu,tapi kalau mau istirahat tunggu ada motor baru ya?Kali aja Yamaha mau ngasih tunggangan baru,wkakaa.

*Teteeup*




5 komentar

  1. Yamaha, selalu di depan.
    Ini iklan khas si komeng.

    BalasHapus
  2. Salam kenal Mumuutt... Blogger Pekanbaru. Salam dari Panam :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata disamperin blogger hitz yang sama2 warga panam.. kudu meet up kita bang ! wkkakaak

      Hapus
  3. wah, kebersamaan dengan si komeng lama juga ya.

    BalasHapus
  4. Lama juga ya Mut, si Komeng menemani, aku termasuk orang yang kurang baik dalam menjaga barang. Dulu pernah punya motor, cuma 4 tahun tahannya.

    Jalanan di Sumatera itu kerenlah, lobang dan aspal tempelannya tiba-tiba muncul aja gitu.

    BalasHapus