You've found a new home



" And we danced in the room
 Grew our heart a bloom
 I stopped right there
 You've found a new home
 And I should be happy
 Yeah"


Stars and Rabbit - Man Upon The Hill

Sepenggal reff dari band yang akhir-akhir ini naik daun, dengan lirik yang pilu dan ah ah ah-nya itu menjadi soundtrack saya dalam beberapa bulan terakhir. Makin menggenapi kesedihan saya, ketika mendapat kabar bahwa "pacar" pertama saya berangkat duluan ke pelaminan. Bukan sama saya pula berangkatnya, hehehe.

Sudah resmilah bahwa saya tidak akan balikan dengan salah satu diantara 2 mantan. Mereka pernah mengisi kehidupan saya 10 tahun terakhir dan memang cuma 2 dan 2-2nya sudah menikah, Kok cuma 2? Karena saya adalah orang yang tidak mudah putus besar-besaran dalam menjalani hubungan pacaran. Paling-paling kala itu breaklah sebentar, lalu damai lagi.

Ketika mendengar kabar tersebut, keluarga saya nimbrung menghibur diri yang sedih ini. Bersyukur, ketika sudah dewasa ini keluarga inti menjadi lebih dekat dan erat. Ya kalau dulu kan kerja saya main aja, hahaha. Saya sudah tidak canggung menceritakan kesedihan yang saya alami. Hingga mama bertanya "Sedih ga ti? ada rasa penyesalankah?". wah kalau ditanya sedih dan menyesal pasti adaaa.

Sedih, karena rencana hidup saya yang dalam jangka waktu dekat tidak terjadi dalam waktu yang dekat. Menyesal karena saya terlalu santai, saya kira karena udah merasa "aman". Aman karena dicintai saling mencinta tidak memikirkan resiko yang satu ini. "Ketika rasa cinta hilang" itu yang saya tidak fikirkan, saya tidak mempersiapkan hal ini. Saya lupa kalau saya menjalin hubungan dengan manusia, yang rasanya bisa berubah sekejap saja.

Demi memperbaiki perasaan secara cepat, saya persilahkan seharian diri ini untuk nangis. Baik di rumah, di kontrakan hingga di jalan saya puas-puaskan menangis. 

Pelajaran yang saya dapat, kadangkala tak perlu waktu bertahun-tahun berpacaran kalau sudah cocok. Kalau sudah ketemu langsung tancap gas, tapi yang serius kenalannya lho. Kenali lebih detail apa saja calon pendamping hidup ini. Kenali sampai kebiasaan anehnya, kenali konsep, visi misi kehidupannya. Agar apa? agar bisa sejalan. 

Bijak banget sih mut? ada angin apa neh? hahaha...




18 komentar

  1. Sabar ya Mbak nanti juga ada saatnya Mbak ke pelaminan bareng dengan orang yang Mbak suka

    BalasHapus
  2. Sabar Mbak sabar, sudah jangan memikirkan mantan lagi. Yang strong dong hehe

    BalasHapus
  3. Itu kenapa tulisannya yang tengah dikecilkan Mbak. Saya saji bacanya sambil melotot wkwk

    BalasHapus
  4. Bener banget tuh Mbak. Kalau sudah kenal dekat terus nyaman ya sudah langsung nikah hehe

    BalasHapus
  5. Sabar ya Mbak. Semua pasti akan indah pada waktunya eaaaa kok jadi kebawa perasaan ya hehe

    BalasHapus
  6. Karena tulisan ini aku jadi tahu tentang Stars and Rabbit. Unik banget karya-karyanya. Wow!

    Soal kisah cintanya, aku jadi kayak berkaca ke diri sendiri haha. Dulu, udah jalanin hubungan cukup lama, udah tinggal selangkah lagi, eh tahunya gak berjodoh. Bener, kalau udah dirasa gak cocok, jangan mengulur-ulur, mending segera ambil keputusan biar bisa menata hidup ke depan lebih cepat :)

    BalasHapus
  7. Kalo jodoh pasti datang di waktu yang tepat Mbak :)
    Semoga dengan pengalaman yang lalu membuat Mbak Mut lebih kuat ya :)

    BalasHapus
  8. Wahhhh bener banget sih apalagi udah selesai dari sekolah tinggi yang dijalani selama ini, awal-awal pertanyaan " kapan lulus, kapan lulus?", sekarang jadi "kapan cari pasangan, dan nikah" OMG Secepat itukah.. Kalau jodoh gak kemana, yang penting jalani yang ada saat ini dan nikmati sampai sebahagia-bahagianya hihi

    BalasHapus
  9. Ini postingan lama, apakah sekarang mbak Mutia sudah menemukan tambatan hati? Semoga sudah ya mbak,, orang baik pasti dapat yang baik pula ^^

    BalasHapus
  10. Memang patah hati itu tidak enak. Sakitnya mungkin bertahun-tahun. Aku pernah ngalamin itu. Obat tidak mempan, nangis tidak mempan, jadi akhirnya aku pasrah sama Tuhan yang ternyata tidak menjodohkanku dengan si mantan.

    Lalu bertahun-tahun kemudian, aku tahu apa yang terjadi pada sang mantan. Dia memilih jalan hidup yang jelas tidak kupilih. Aku yakin banget, kalau aku masih bersamanya, aku pasti tidak suka dengan pilihannya itu.

    Kemudian aku bertanya-tanya. Jika kita berdua berbeda pilihan hidup, apakah kita akan tetap bahagia bersama? Pasti tidak.

    Jadi, pantes Tuhan tidak mengizinkanku menikahinya. Ternyata, rencana Tuhan memang lebih baik. :)

    BalasHapus
  11. Ini sebuah cerita fiksi ataukah reality? Sungguh relate banget sih. Ada seseorang yang bukan aku. Mengalami hal yang serupa dengan apa yang diceritakan tadi.

    Jadi, mantan pacarnya menikah. Dan bukan sama seseorang yang bukan aku itu. Lebih teganya lagi, dia menikah dengan seorang wanita yang dekat dengan seseorang yang bukan aku itu.

    Tragis dan miris sih. Di kala seseorang yang bukan aku itu bercerita tentang pacarnya. Ternyata dia bercerita pada calon jodohnya tu cewek.

    Ingin tertawa tapi takut dosa.

    BalasHapus
  12. Hehehe

    3 tahun lalu aku ninggalin seseorang. Dianya susah move on. Apalagi aku belum publikasi kalau aku udah punya pacar baru pasca putus 3 bulan setelahnya

    Sekarang, dia nikah duluan, hoho. Aku diece-ece sama temen2ku karena gak sabaran.
    Lah padahal aku mutusin dia karena gak mau nikah sama dia. Gak bisa buat masa depan bareng aku.
    Dan mungkin sekarang dia sudah punya bayi.

    Aku... Belom menikah, hahaha
    Tapi Inshaa Allah september, doain ya mbak muut

    BalasHapus
  13. Opening Stars and Rabbit membuatku teringat sama Jalan-Jalan Men dan mimpi besarku jadi traveller yang ga kunjung kesampean. Hiks

    Ngomong-ngomong, mbaknya sepertinya mengalami fase hidup yang sama denganku. Kedua mantanku sekarang udah nikah semua. Dan lebih jauh lagi, sekarang mereka udah punya anak semua. Ingin mencoba santuy, tapi pasti ada aja kepikiran mah wkwkwk :))

    Mantanku yang terakhir yang paling berbekas sih. Soalnya aku sendiri yang ambil keputusan buat ninggalin, dengan segala pertimbangan. Jadi salah satu momen, setelah hampir 3 tahun berpacaran, saya merasa makin banyak perbedaan prinsip dan visi. Celakanya, ketika saya ingin memutuskan hubungan, si doi malah membawa saya ke keluarganya dan si ortu bertanya ke saya, "gimana apa kamu serius sama anak saya." Saya yang merasa terdesak malah menjawab "iya", lalu depresi berhari-hari. Beberapa hari kemudian kita putus, dan sampai hari ini saya masih dibayang-bayangi rasa sebagai pecundang.

    Tapi serius deh mbak, seiring dengan waktu kita akan sadar. Segala sesuatu diberikan oleh semesta untuk sebuah alasan, entah itu teguran maupun pelajaran. Menikah bukan tentang rasa, karena bukan cuma hati yang disatukan, tapi juga pikiran. Bukan cuma menyatukan dua tubuh, tapi juga dua keluarga.

    Menikah juga bukan balapan. Karena sejatinya kita hidup di garis takdir masing-masing. Ada yang pacaran bertahun-tahun lalu gagal menikah. Ada yang juga yang jomblo sepanjang abad lalu tiba-tiba dikhitbah. Ada yang tak terdengar kabarnya, tiba-tiba muncul sembari sebar undangan. Kalo sudah takdirnya, pasti akan terjadi. Yang penting, disaat momen itu kita siap.

    Jadi, tak perlu bersendu. Yang perlu kita lakukan hanya memperpantas diri. Sisanya, biar semesta yang memberi jalan.

    Fajarwalker.com

    BalasHapus
  14. jadi ingat dulu patah hati berat sama mantanku dan dia juga nikah duluan. nangis terus selama berbulan-bulan sampai akhirnya ketemu jodoh sendiri.

    BalasHapus
  15. Baca cerita Mbak Muth mengingatkanku pada mantan jadinya. Udah yakin, udah ngkgn masa depan, lalu tiba2 menyudahi tanpa alasan yg jelas. *eh malah curhat

    Menikmati masa-masa sakit hati itu meski rasanya menderita namun ternyata ada hal baik jg yg didapat. Mungkin itu yg dimaksud dgn hikmah dibalik sebuah hal yg tdk tergapai.


    Aku mencoba lebih sering bercerita lewat diaryku, lalu kusobek. Aku semakin mencoba menyibukkan diri, ikut banyak organisasi kampus, dan belajar bersama dgn luka. Nggak mudah, tp perlahan akhirnya bisa lepas jg

    This shall too pasti mbak. Keep walking and shining 🤗

    BalasHapus
  16. Aku jadi kepo sama star n rabbit ini. Btw kita berkebalikan mba. Kalo aku tipenya yg dulu pacaran singkat2.. Jarang yg panjang banget.
    Entah knapa dulu aku orgnya bosenan banget mba #kanjadiflashback haha

    BalasHapus
  17. Kalau baca cerita-cerita begini sudah pasti ikutan ambyar. Aku sendiri bukan termasuk orang yang beruntung dalam kisah asmara. Sudah kebayang juga gimana sedihnya melihat mantan nikah. Apalagi kalau lihat pasangannya "lebih" dari aku ini. Double damage!

    BalasHapus