Akhirnya Sarjana

Kuberharap merangkai asa
Dan cita untuk mendapatkannya
Aku mencoba dan selalu mencoba
Aku berdoa pada Yang Kuasa
Agar lulus tepat pada waktunya
Mimpiku tuk menjadi sarjana... Segera...

Mimpi Menjadi Sarjana- Rocket Rockers

Sepenggal lirik lagu ini menyenggol kejiwaan saya, awalnya sih ketika sedang mendengarkan lagu Rocket Rockers "Hilang ingatan". Masih dimasa-masa saya masih marah, sedih ga karuan ketika harus benar-benar mengikhlaskan semua perasaan saya kepada orang yang saya sayangi (kala itu).

"Mimpi Menjadi Sarjana" Berbeda dengan lagu-lagunya Rocket Rockers lainnya, yang biasa mengusung tema cinta dan persahabatan. Lagu kali ini langsung menohok habis-habisan mahasiswa, termasuk saya.

Kembali berjuang
Jujur saat itu saya linglung, ga tau mau bagaimana langkah selanjutnya mengenai skripsi ini. Judul pertama seperti tidak menjanjikan, sehingga saya berfikir ulang untuk judul yang baru. Apalagi setelah dilihat KRS saya berubah pembimbing akademiknya, langsung Dekan Fakultas. Terus ketika saya kembali lagi ke ke kampus, proses pengerjaan skripsi pun berubah sistemnya.

Dimana dengan peraturan baru, saya tidak bisa langsung mengurus pengajuan judul, tetapi harus konsultasi ke PA dulu baru ke Kajur. setelah di acc kemudian masukkan proposal untuk mengajukan pembimbing. 

Bersyukur, saya mendapatkan pembimbing yang baik sekali. Baiknya tiada tara, sangat membantu dalam proses bimbingan, selalu ada di kampus, mudah ditemui bahkan sakit pun beliau mau membantu saya. Beliau ga pernah menyulitkan saya, bahkan memberi banyak ide yang solutif supaya penelitian saya bisa dikerjakan dengan baik. Mengambil topik komunikasi inovasi, sebenarnya saya suka dengan matkul ini. Dulu saya pernah bahas juga di blog, saking sukanya saya paling duluan mengajukan ide tempat kala itu. Nah, gayung bersambut, saya kembali berjodoh dengan bapaknya dalam bimbingan ini. Beliau sempat marah sih, soalnya topik yang saya angkat bagus katanya, sayanya aja yang ga sadar. Ya maksudnya kalau saya udah dari dulu bimbingan, skripsi saya bisa dalam bahasannya -_-

Hari Penantian
Sampai akhirnya, tanggal 4 Juli saya menghadapi ujian Munaqasah atau sidang akhir. Dijadwalkan jam 8 pagi, berempat langsung sidang dan saya mendapat giliran pertama. Saya memaparkan dengan cukup baik penelitian ini, hanya saja saat sesi pertanyaan ada beberapa yang blank fikiran saya. Tapi ya sudah, Alhamdullilah lulus.

Sebelum dan sesudah sidang saya tak mau nelpon ortu, cuma minta doa via whatsapp. Saya takut kalau bicara di telepon nantinya nangis, karena saya sudah banyak membuat mereka menangis haha. Jadinya saya lebih enak pulang dan ngobrol langsung. 

Cerita lainnya, mau tidak diupload di instagram, tapi orang lain udah duluan tag saya.
Ramai sekali respon orang terhadap kelulusan saya, maklum saya malu sebenarnya mengupload kegiatan akademik saya yang ga terlalu edukatif ini haha. Banyak dari mereka yang tidak tahu kalau berkuliah di UIN Suska. Junior-junior banyak yang follow dan tidak yakin sampai-sampai bertanya lewat DM. Bahkan sebenarnya pas saya bergabung di grup dukungan mahasiswa akhir, teman-teman menyangka saya sudah lulus. (Mungkin karena teman dekat saya lulus cepat semua dikira saya begitu pula)

Perjalanan yang belum selesai
Akhirnya, saya lulus di waktu yang tepat. 4 tahun perkuliahan, 2 tahun ngilang 1 tahun kembali ke jalur yang benar. Hal yang membuat saya kembali bersemangat adalah, saya sudah kalah dengan ditinggal nikah, masa saya kalah juga dengan perkuliahan? Maka saya harus memenangkan diri saya sendiri dengan dengan menyelesaikan kuliah ini. Allah udah ngasih saya kemudahan dengan memberi kesempatan berkuliah di PTN melalui jalur PBUD. Dimana waktu itu saya hanya mendaftar menggunakan rapor. lalu segan mengambil bimbel karena takut ortu ga ada uang. Tapi PBUD menjawab itu semua, uang masuk yang terjangkau, biaya bimbel langsung dialihkan ke uang pendaftaran. SPP juga tidak terlalu mahal. Malah nyerah pula? ya tidak mungkin.

 فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ , "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"
Malunya itu seharusnya ke Allah, bukan ke netizen. Allah berikan kemudahan, saya lalai pula. Maaf Ya Allah.

Kini saya siap menyusun kembali rencana kehidupan saya, bekerja yang lebih baik, fokus memperbaiki diri dan mencari kegiatan positif lainnya. Ga ada yang perlu disombongkan pula jadi sarjana ini, orang dah S2, S3 pulak kan ya hehehe. Proses belajar ini belum selesai

Akhir kata, semoga teman-teman yang sedang berjuang tidak hilang fokus seperti saya ya. Menyesal kali woi asli :)

3 komentar

  1. Aaaah selamat ya kaaak, turut terharu dan berbahagiaaah :")

    BalasHapus
  2. Aku percaya masih ada banyak lagi pembelajaran dan pencerahan yang akan didapatkan.

    Tidak apa-apa, satu demi satau anak tangga diraih, bikin hidup lebih berwarna-warni bagai pelangi^^

    BalasHapus