Punya Asuransi Kesehatan Sejak Dini Itu Baik, tapi Awas Keliru

Siapa di sini yang sudah punya asuransi kesehatan? Hayo, ngaku yang belum. Gak apa-apa, lebih baik terlambat daripada buru-buru lalu keliru. Para pakar keuangan dan asuransi selalu omong soal pentingnya punya asuransi kesehatan sejak dini. Gak ada yang salah dengan omongan itu. 

Yang salah adalah jika mendesak orang-orang untuk punya asuransi kesehatan tanpa lebih dulu melakukan check and recheck. Sama saja kayak maksa orang nikah tanpa tahu bibit-bebet-bobot orang yang akan dinikahi. Asuransi kesehatan datang dengan beragam manfaat untuk pemiliknya. Dari bebas biaya perawatan sampai uang pertanggungan kepada ahli ahli waris jika pemilik asuransi wafat. 
Tapi, bila gak teliti, orang bisa jadi tertipu atau keliru hingga akhirnya mengajukan komplain yang sia-sia. Kenapa sia-sia? Karena sudah pasti salah lantaran dari awal gak teliti. 

Berikut ini sejumlah hal yang harus dipelototi saat hendak beli asuransi kesehatan. 

1. Manfaat apa saja 

Manfaat asuransi kesehatan antara lain menjamin biaya perawatan di rumah sakit. Selami manfaat itu lebih dalam, misalnya berapa limit alias batas biayanya. 

Lalu kelas kamarnya berapa, apakah kelas 3, kelas 2, kelas 1, atau VIP. Juga penyakit apa yang gak termasuk yang ditanggung biayanya alias dikecualikan. Manfaat ini mesti sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

2. Premi berapa 

Premi adalah iuran yang kudu dibayar untuk mendapatkan manfaat asuransi kesehatan. Premi bisa dibayar per bulan, per tiga bulan, per enam bulan, atau per tahun. 

Cari tahu besaran premi untuk manfaat yang akan diperoleh, plus biaya tambahan bila hendak mendapat manfaat tambahan. Jangan sampai salah kira ada manfaat tambahan yang bisa diperoleh tanpa bayar premi ekstra. Premi yang besar menandakan manfaat yang lebih besar. Tapi bisa jadi premi di asuransi kesehatan A lebih kecil dari asuransi kesehatan B walau manfaatnya sama. 

Ini pentingnya membandingkan layanan asuransi sebelum menentukan pilihan. Kita jadi tahu mana yang kemahalan dan mana yang terjangkau. 

3. Kalau premi telat gimana 

Premi yang telat bisa berujung pada tidak aktifnya polis asuransi. Kalau polis gak aktif alias lapse, ya manfaat asuransi kesehatan gak bisa didapat. Jadi jika sakit gak ditanggung deh biayanya. Tapi ada batas waktu antara jatuh tempo premi hingga polis dinyatakan lapse. Ini disebut masa tenggang, kayak kartu provider telepon yang masa aktifnya habis. 

Jika premi dibayar pada masa tenggang itu, polis bisa aktif lagi. Nah, cari tahu deh berapa lama masa tenggangnya dan apakah ada denda. Kalau ada denda, berapa dendanya. Yang kayak gini penting karena bisa bikin rumit urusan asuransi kesehatan. Ketika sudah kejadian dirawat saat polis lapse, kita gak bisa apa-apa lagi. Mau komplain karena gak dibiayai? Mental pasti karena memang polis sudah gak aktif. 

4. Cara klaim gimana 

Poin terakhir ini yang sering jadi masalah, terutama buat pemilik asuransi kesehatan dengan sistem reimburse. Orang protes karena klaim reimburse ditolak. Setelah ditelusuri, ternyata ada berkas yang belum dilampirkan. 

Karena itu, harus paham betul cara klaim bagaimana. Jadi nantinya gak ada konflik-konflik lagi sampai ke surat pembaca media massa. Bahkan ada lho yang mengajukan sengketa hingga ke meja hijau. Gak kebayang waktu, tenaga, dan biaya yang tersedot untuk mengurus sengketa itu hanya untuk berakhir kalah lantaran gak teliti. 

Kekeliruan bisa diantisipasi dengan menjadi calon peserta asuransi yang teliti. Tapi teliti saja gak cukup. Harus ada pengetahuan seputar asuransi yang akan dibeli. Kita bisa tanya ke orang-orang di lingkaran terdekat, kayak keluarga, teman, atau gebetan. Siapa tahu mereka punya pengalaman enak dan gak enak dengan asuransi kesehatan yang bisa dijadikan pelajaran. 

Informasi seputar layanan asuransi ini juga bisa ditelusuri via online. Di antaranya dengan mengunjungi “mal asuransi” alias situs yang memiliki daftar layanan asuransi lengkap dengan informasi manfaat hingga cara belinya. 

Last but not least, pastikan dapetin agen asuransi yang bisa dipercaya. Soalnya, agen akan menjadi asisten kita selama mengikuti asuransi kesehatan tersebut. Agen yang baik adalah yang menuntun, bukan menjerumuskan ke jurang kekeliruan. 

30 komentar

  1. Wah iya nih Mbak, tapi kalau menggunakan asuransi itu banyak banget manfaatnya

    BalasHapus
  2. Harus mikir-mikir lagi nih ya Mbak kalau mau menggunakan asuransi

    BalasHapus
  3. Memang kalau mempunyai asuransi sejak dini itu baik ya Mbak :)

    BalasHapus
  4. Saya sudah punya apa belum nih ya. Sepertinya belum nih Mbak hihi

    BalasHapus
  5. Saya jadi pingin punya asuransi juga nih Mbak, tapi juga harus waspada ya

    BalasHapus
  6. Wah, bener juga ya mba
    Kudu teliti, kritis alias rajin nanya sampe sedetil mungkin tentang insurance
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  7. Saya beluuum... Hiks.. iya nih aku sadar akan manfaatnya, tp masih saja blm ngurus dg bener. Trims untuk tips2 nya y mba..smiga aku nanti dpt asuransi kesehatan yg terbaik!

    BalasHapus
  8. Iya, betul sekali. Aku pernah mengikuti presentasi asuransi kesehatan. Ternyata jenis fasilitas dan coveragenya itu macem2. Jadi harus disesuaikan engan kebutuhan

    BalasHapus
  9. teliti sebelum membeli asuransi ya, mba. Kudu yang sesuai kebutuhan dan perlindungan yang diinginkan.

    BalasHapus
  10. Iyaloh, saya belum punya asuransi kesehatan pribadi, kecuali yang dari kantor. Kalo ikut BPJS kira-kira masih perlu ikut asuransi kesehatan lain nggak mbak?

    BalasHapus
  11. setuju banget dengan poin-poin diatas mba, harus tau sampe detail soal biaya diluar premi juga ya supaya gak kaget kalau ternyata ada biaya tambahan di 5 atau 10 tahun pertama.

    BalasHapus
  12. Aku baru punya BPJS Kesehatan aja mak, ada rencana pengin bikin asuransi kesehatan lain juga sih tapi benar banget harus lebih paham secara detail tentang asuransi nya sendiri ya mulai dari premi, denda, dsb. Thanks info nya mak.

    BalasHapus
  13. Yang paling utama proses klaim ya saat punya asuransi. Kalau klaimnya dipersulit mending coret aja deh cari asuransi lainnya

    BalasHapus
  14. Hahahaha aku auto ngakak pas baca sama kayak maksa orang buat nikah tanpa tahu bibit bebet bobotnya gimana..hahaha..ada ada aja

    BalasHapus
  15. Iya nih, sebelum memutuskan menggunakan asuranai harus benar-benar asuransi apa yang bisa dipercaya. TFS mam Muthia...

    BalasHapus
  16. urusan milih asuransi emang kudu hati-hati ya kak, kaya milih jodoh aja gitu, ga bisa sembarangan...

    BalasHapus
  17. Well note mbak, menurutku memang asuransi apalagi asuransi kesehatan itu sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup, tapi memang harus bijak dan disesuaikan dengan kebutuhan juga ya mba.. ngga hanya sekedar ikut ikutan, tapi harus bener benar lembanga terpercaya

    BalasHapus
  18. Bener yaa...
    Penting banget buat meneliti apa yang kita percayakan.

    From A to Z.
    Semoga semakin banyak baca, semakin paham.

    BalasHapus
  19. Betul Mbak, sayangnya kadang ada agen yang nakal yang penting dapat nasabah.

    Btw jadi inget pas masih kuliah dulu pernah jadi agen asuransi syariah, tapi bertahan berapa bulan aja ��

    BalasHapus
  20. Nah itulah mbak, kadang yang bikin org males punya asuranai krn urusan klaim itu. Bahkan sampai ribut gtu.
    Makanya sbg nasabah ya kita perku tau track record asuransi ya biar gak kejebak gtu. Soalnya zaman skrng bgmnpun yg namanya asuransi tu sangat penting buat jaga2

    BalasHapus
  21. Aku udah punya juga mba dan ada tambahan BPJS jugaaa. Insya Allah cukup membantu

    BalasHapus
  22. Pengalaman mendampingi bapakku di rumah sakit lalu, untuk opname pakai asuransi kantor karena karena fasilitas lebih baik tapi perlu ngurus macam2 pengantar. Untuk UGD bagus pakai BPJS karena cuma ditanya nomor saja, nggak ribet.

    BalasHapus
  23. Iya harus hati-hati banget soalnya pernah kejadian giliran mau nagih ganti biaya melahirkan di rumah sakit taunya susah banget.. setelah aku telepon ke pimpinannya baru deh cair ..

    BalasHapus
  24. Kalau mau beli asuransi memang harus teliti dengan polis yang ditawarkan oleh asuransi ya..

    BalasHapus
  25. Selama ini sih saya belum pernah pakai asuransi kesehatan. Beberapa kali sempat terpikir untuk mulai membuat asuransi kesehatan, apalagi melihat biaya perawatan rumah sakit yg cukup bikin merinding kalau tiba2 harus berurusan dadakan dengannya. Hehehe skrg dapat ilmu baru deh. Makasih pencerahannya Mba.

    BalasHapus
  26. Banyak juga ya mba yang mesti diteliti sebelum membeli asuransi agar di kemudian hari tidak terjadi penyesalan. Thanks lho mba untuk poin2 di atas yang sangat membantu orang awam untuk memahami apa saja yang harus dipertimbangkan sebelum membeli asuransi kesehatan.

    BalasHapus
  27. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan memiliki asuransi kesehatan sejak dini karena semakin cepat terlindungi dengan asuransi maka semakin bak. Apalagi premi asuransi lebih murah jika mendaftar di saat usia masih muda. Tidak percaya? Coba saja...

    BalasHapus
  28. Benar sekali. Asuransi kesehatan memang perlu dimiliki sejak dini karena disaat usia masih muda, harga premi yang perlu dibayarkan juga semakin murah.

    BalasHapus
  29. Insurance in Indonesia started in the Dutch colonial period, associated with the success of the country's companies in the plantation sector and trade in Indonesia. asuransi kesehatan allianz

    BalasHapus