5 Tips Menikah di Kala Pandemi

Pandemi COVID-19 sudah melanda dunia lebih dari 1 tahun dan menyebabkan masyarakat yang ingin melakukan berbagai kegiatan menjadi terhambat. Tapi, tentu ada beberapa kegiatan yang harus segera dilaksanakn, seperti menikah misalnya. Nah, beberapa waktu lalu aku menghadiri pernikahan sahabatku yang dilakukan dikala pandemi. Alhamdulillah acara tersebut berlangsung dengan baik hingga selesai.

Dari acara tersebut, aku jadi lebih mempelajari bagaimana aturan mengadakan pernikahan dikala pandemi. Perlu kerjasama yang solid antara pengantin, EO dan pihak hotel. Selain itu juga perlu untuk mengurus izin dan memastikan acara tersebut berlangsung sesuai protokol kesehatan.

Selain itu, bagi pasangan pengantin diharapkan dapat menjaga kesehatan hingga hari H berlangsung, dengan istirahat yang cukup serta mengkonsumi vitamin dan makanan yang bergizi. Agar ketika hari H dapat dijalani dengan kondisi badan yang vit dan tidak mudah tumbang.

Nah, ketika acara tersebut terselenggara, tentunya tak boleh sembarangan diadakan ya, ada tips khusus yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:

1.       Pastikan Anda Memiliki Izin dari Pihak Desa/Kelurahan Terlebih Dahulu

Pertama, pastikan bahwa Anda telah memiliki izin dari pihak desa atau kelurahan. Ya, inilah yang paling penting karena mereka jelas diatur langsung dari negara. Boleh tidaknya bisa fleksibel mengacu pada kondisi pandemi di Indonesia saat itu. Ketika temanku menyelenggarakan resepsi, tamu yang hadir dibawah 100 orang, terbatas untuk keluarga dekat saja. Itu juga, satgas covid juga hadir memantau jalannya acara. Oleh karena itu pihak penyelenggara harus patuh terhadap aturan yang berlaku.

2.       Buat Tempat Duduk Berjarak Minimal 1 Meter dan Batasi Jumlah Tamu

Jika Anda sudah mendapatkan izin maka selanjutnya adalah menyiapkan wedding venue yang memadai. Salah satunya dari tempat duduk., berikan jarak minimal 1 meter antara tempat duduk satu dengan satunya lagi.

Batasi tamu yang datang agar tidak terjadi kerumunan dan sebaiknya dilaksanakan di tempat yang terbuka atau luas.

3.       Sediakan Tempat Cuci Tangan atau Hand Sanitizer dan Minimalkan Sentuhan

Sediakan tempat untuk mencuci tangan atau hand sanitizer bagi tamu-tamu undangan yang datang. Hand sanitizer dan masker bisa menjadi ide souvenir yang cocok dimasa pandemic ini kan? Selain itu minimalkan sentuhan dengan menggunakan “sumbangan online” yaitu menggunakan QRCode.

4.       Pastikan Tamu Bersuhu Normal dan Memakai Masker

Sebelum tamu memasuki tempat terlaksananya acara harus dipastikan bahwa suhu tubuhnya normal dan memakai masker. Pastikan bahwa suhu tubuh tamu tidak lebih dari 37,5o dengan pengukuran di dahi bukan di tangan. Pastikan tamu tidak membuka masker pada saat berlangsungnya acara. Jangan sampai kita sebagai masyarakat yang bisa mengakses informasi dengan mudah terpapar hoax dengan “thermos gun dapat merusak otak” yak an?

5.       Sebaiknya Hidangan Makanan Diberikan untuk Dibawa Pulang

Untuk hidangannya sebaiknya dibungkus dan diberikan kepada tamu untuk dibawa pulang. Hindari makan di tempat apalagi piring tidak dicuci secara bersih di sana. Oleh karena itu, pelaksanaan acaranya sebaiknya juga tak perlu lama-lama agar tidak lapar dan haus.

Bagi kamu yang diundang untuk menghadiri acara tersebut, diharapkan untuk mengikuti aturan yang berlaku ya, mari sama-sama menghargai usaha dari penyelenggara resepsi dalam menyediakan venue acara yang aman dan nyaman bagi para tamu.

Itulah beberapa tips menikah pada masa pandemi kali ini. Semoga, dengan tips di atas Anda bisa tetap melaksanakan pernikahan tetapi tetap menjaga keamanan semua orang. Semoga acara pernikahan Anda lancar dan semua tetap sehat.

 

9 komentar

  1. Nikah saat pandemi ini menang beda ya mbk. Di daerahku juga berlaku makan dibawa pulang, jadi dibungkus in gitu. Habis salaman dari jauh, ambil Souvenir dan gudibek langsung pulang. Cepet bangetlah..

    BalasHapus
  2. Nah, saya kok mikirnya nikah di saat pandemi justru seperti dipermudah ya mbak. Hehehe. Karena kita juga tidak perlu melakukan resepsi yang mgkin untuk sebagian orang mahal ya biayanya. jadi biaya yg dialokasikan untuk menikah bisa dipakai untuk keperluan lagi. Namun sah sah aja bagi yang ingin mengadakan acara. semua tergantung individu

    BalasHapus
  3. Makannya dibawa pulang? Baru tahu saya. Maklum sejak pandemi udah ga keitung skip undangan nikah teman.

    Kalau cerita teman saya yang barusan aja nikah sih lebih amazing. Karena dia nikahnya ala2 miliarder si owner FB, Mark Z.

    Nikah di taman belakang & hanya dihadiri keluarga dan teman dekat. Bener2 sederhana dan inspiring.

    BalasHapus
  4. nah, menarik nih bahasannya. Menikah di saat pandemi memang bikin deg degan. Tapi dengan menerapkan protokol kesehatan insyaallah aman. Sayangnya masih ada aja acara nikah, yang udah menyiapkan masker, cuci tangan, can hand sanitizer tapi tamunya cuek. hahaha. Kayaknya memang harus ada yang jaga ya semacam satpam gitu. Kalau gak gitu masih banyak orang yang tidak taat prokes.

    BalasHapus
  5. sayangnya di daerah-daerah masih banyak yang tidak mengindahkan tips ini Mbak, jarak kursi masih seperti dulu, ada tempat cuci tangan sih di depan tapi hanya terlihat dijadikan pajangan aja, hanya orang-orang yang benar-benar sadar betul yang pakai masker tiap saat (selain waktu makan) yaa apalagi ukur suhu tubuh, apaan tuh? :(

    BalasHapus
  6. Iya, memang menikah saat pandemi harus patuhi prokes. Ngeri baca berita, hari bahagia malah jadi duka karena ada yang kena virus. Semoga kita semua taati prokes ya

    BalasHapus
  7. Sepupuku juga nikah saat pandemi.
    Alhamdulillah, berlangsung hikmat dan sederhana. Uniknya, untuk para tamu dan saudara semua dikirimin souvenir yang istimewa seperti peralatan makan dan termos. Jadi uang ngerayain di gedung bisa difokuskan untuk souvenir istimewa.

    BalasHapus
  8. Wahhh iya nih, pandemi membuat semuanya berubah. Tidak hanya dalam kegiatan sehari-hari saja, tapi juga dalam pesta pernikahan pun juga berubah. Kalau di daerah ku sini lebih kebanyakan hidangan yang bisa dibawa pulang, dan hanya orang-orang tertentu yang diundang saja yang bisa hadir ke pernikahan itu. Nah untuk hidangannya itu kalo di didaerahku disebut piring terbang gitu, jadi makanannya diantar pake piring oleh pelayannya. Tapi porsinya dikit banget, gak prasmanan kek biasanya huhuhu..

    BalasHapus
  9. wah! Mutia, infonya sangat berguna. Bisa nih dicobain kalau jodohnya udah datang. Ooya, Kak mutia boleh bantu sediain jodohnya juga, Ngga?

    tapi emang covid ini ngga bisa di lawan ya. Kadang karena kelamaan di rumah kali ya..

    BalasHapus