Perbedaan Demam Berdarah dengan Demam Chikungunya


Lingkungan yang kurang bersih tentunya menjadi sarang berbagai macam penyakit. Selain itu, kotornya suatu lingkungan dapat menimbulkan hewan-hewan yang tidak diharapkan, seperti nyamuk. Banyak jenis nyamuk yang dapat menimbulkan seseorang terserang penyakit yang terbilang berbahaya, contohnya demam chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini memang kerap terjadi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia. Demam chikungunya dan demam berdarah dengue memang mempunyai banyak kemiripan pada tahap awal, sehingga banyak yang salah diagnosis untuk pengobatannya. Wah, jadi apasih sebenarnya perbedaan demam berdarah dengan demam chikungunya ? 

Perbedaan Mendasar Antara Demam Chikungunya dan Demam berdarah dengue (DBD) adalah dua penyakit yang dapat disebabkan oleh gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti. Walau begitu, banyak orang yang lebih familiar dengan DBD, sehingga dengan cepat mengatakan apabila gangguan yang menyerang adalah DBD. Memang, lingkungan yang kotor membuat nyamuk lebih mudah berkembang biak.Sehingga penularannya bisa berkembang pesat dan banyak orang mudah terkena demam berdarah.

Namun, kedua penyakit ini terbilang dalam gangguan yang berbeda. Keadaan ini yang membuat seseorang sulit menentukannya adalah gejala awal yang mirip satu sama lain. Untuk menghindari penanganan yang salah, Tentu kita harus mengetahui beberapa perbedaan yang dapat terlihat ketika seseorang mengidap demam chikungunya atau demam berdarah dengue, diantaranya Demam berdarah dengue (DBD) dan demam chikungunya adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk jenis tertentu. Dua penyakit berbahaya ini dapat disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Walau begitu, demam chikungunya dapat terjadi juga karena gigitan Aedes albopictus. 

Jika dari Perbedaan dari Segi Gejala yang timbul antara demam chikungunya dan demam berdarah dengue memang agak sulit dibedakan pada tahap awal. Dahulu bahkan dunia medis percaya bahwa itu adalah penyakit yang sama. Beberapa perbedaan gejala yang timbul ketika seseorang mengidap salah satu gangguan ini. Berikut beberapa perbedaannya:

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit ini dapat menyebabkan demam akut yang dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya selama 5-7 hari. Dengan mengenali gejalanya, penyakit ini dapat ditangani untuk mencegah terjadinya kematian. Dari awal Fase Demam ini dapat berlangsung sejak 2-7 hari setelah digigit dan menimbulkan dua periode. 

Pada periode awal, seseorang dapat mengidap sakit kepala, nyeri sendi dan otot, ruam, perdarahan ringan, hingga neutropenia. Lalu ada Fase Kritis yaitu terjadinya penurunan pada suhu tubuh yang terjadi selama 24-48 jam. Umumnya hal ini dapat membaik, tetapi beberapa orang tetap membutuhkan rawat inap untuk pengobatan. kebetulan saya pernah merawat adik saya yang terkena DBD, selain dengan pengobatan dari dokter, pasien juga harus diberi minum yang cukup.

2. Demam Chikungunya
Gangguan ini diawali sebagai penyakit demam akut. Beberapa gejala yang dapat timbul adalah mengalami poliartralgia atau rasa sakit yang parah. Beberapa gejala yang dapat timbul seperti sakit kepala, nyeri otot, sendi membengkak, dan ruam. Perbedaan demam berdarah atau demam chikungunya terlihat juga dari segi durasi. Demam chikungunya dan demam berdarah dengue juga dapat dibedakan dari segi lamanya menyerang. 

Pada demam chikungunya, masa inkubasi virusnya sekitar satu hingga dua belas hari. Sedangkan gejala dan penyakitnya bisa berlangsung sekitar satu hingga dua minggu. Itulah beberapa perbedaan yang terlihat antara demam chikungunya dengan demam berdarah dengue. Sangat disarankan untuk mengetahui perbedaannya agar kamu tidak salah dengan melakukan pengobatannya.

Semoga kita senantiasa menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit ya, aamiin









24 komentar

  1. Bagus sekali artikelnya, jadi tau perbedaannya. Di lingkunganku kemarin juga gempar sama DBD mba. Lagi genting-gentingnya corona, ada DBD pula...sampai ada anak yang meninggal. ya Allah hidup rasanya selalu was2. Semoga Allah lindungi kita semua ya Mba.

    BalasHapus
  2. Aamin..
    Dan aku lebih meningkatka lagi menjaga kebersihaan nih Mak.
    Soalnya emang lagi musim DBD lagi.

    BalasHapus
  3. Aamiin. Trima kasih infonya mbak. Semoga kita lebih aware dengan upaya pencegahan penyakit

    BalasHapus
  4. terima kasih mbak infonya, puji Tuhan saya nggak pernah menderita keduanya, semoga kita semua dijauhkan dari semua penyakit ya mbak :) amin

    BalasHapus
  5. Di musim hujan ini emang penyakit yang disebabkan sama nyamuk intensitasnya tinggi ya mba, kita harus tau dengan benar gejalanya biar gak salah pengobatannya

    BalasHapus
  6. Lagi musim juga nih di sini DBD mbak ngeri jadinya. Sekilas sama ya gejalanya antara DB dan chikungnya. Semoga kita selalu diberikan kesehatan ya

    BalasHapus
  7. Jadi kedua penyakit ini disebabkan gigitan nyamuk yang sama tapi mempunyai gejala2 yg berbeda..begitu ya.. TFS mba..

    BalasHapus
  8. Semoga kita tetap sehat selalu dan jaga kebersihan juga. Itu penyakit gara-gara digigit nyamuk tuh bikin kesel dan demam

    BalasHapus
  9. Aku pernah kena chikungunya ini mba, jaman tahun 90an ketika orang belum begitu aware dengan penyakit itu. Bahkan aku juga dulu nggak tau itu sakit apa. Masih kuliah tuh, habis pulang dari naik gunung, trus belum sampai seminggu di rumah udah demam gitu. Mendadak dan langsung sendi-sendi tangan dan kaki tidak bisa digerakkan. Dan menular lhooo.. ibuku yang ngerawat aku langsung terserang juga. Haduuhh.. ga mau deh kena lagi.

    BalasHapus
  10. Kalau kata tetangga mpo Kaya ketimpa barang kalau sakit chingunya. Semoga Allah menjauhi dari penyakit tersebut

    BalasHapus
  11. sedih banget kalo sampe denger ada yang ke chikungunya, soalnya sampe gabisa jalan yaaa, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan

    BalasHapus
  12. Inilah makanya belakangan aku suka parno kalo lihat nyamuk bawannya suka pengen langsung digeplak atau disemprot aja deh.

    Semoga kita semua sehat terus yaaah

    BalasHapus
  13. Iya ya di tengah ramainya corona muncul juga DBD ternyata ..duh mudah2 an kita semua disehatkan ya..harus selalu preventif nih.

    BalasHapus
  14. Sepengetahuan saya kalau Cikungunya biasanya ditandai dengan nyeri sendi dan membuat orang si penderita nggak bisa jalan sama sekali saking lemes dan nyeri sendinya.

    BalasHapus
  15. dua-duanya sama berbahaya ya mba, kita harus bisa menjaga kebersihan lingkungan agar tterhindar. semoga kita selalu diberi kesehatan yaa mba

    BalasHapus
  16. Di daerahku udah ada 6 orang yang kena DBD dan baru aja tadi penyemprotan di satu RT. Semoga kita terhindar dari berbagai penyakit dan sehat selalu ya kak.

    BalasHapus
  17. Pandemi corona mengalihkan perhatian masyarakat akan bahayanya DBD dan cikungunya. Padahal ketiganya merupakan penyakit yang berbahaya ya ...

    BalasHapus
  18. Kalau tak salah tetangga ibuku dulu ada yang kena chikungunya dan gak bisa gerak brp hari, untungnya cepat penyembuhannya. Emang keduanya sama2 serem. Makanya kudu jaga kebersihan area rumah supaya gak ada nyamuk ya mbak.

    BalasHapus
  19. Chikungunya itu bahaya gak, Mut?
    Maksudnya...kalau terlambat menanganinya, bisa sampai meninggal gitu...kaya DB?

    BalasHapus
  20. aku jadi inget mantanku pernah kena cikungunya katanya badan lebih ga enakrasanya yaa

    BalasHapus
  21. Chikungunya tuh bikin lumpuh ya 10 hari. Meski akan sembuh sendiri tapi serem. Waktu itu kalau gak salah mak tinah blogger pernah kena.

    BalasHapus
  22. perbedaannya harus dimengerti dengan baik ya mba supaya memang bisa ditangani dengan tepat dan cepaat

    BalasHapus
  23. tadinya aku bingung lho mba apa sih bedanya DBD sama cikungunya, dan setelah baca postingan ini jadi tercerahkan, dan emang kita harus bisa bedain ya, biar ga salah penanganannya

    BalasHapus
  24. Wah ternyata beda ya mbak, gejalanya juga. Aku baru tahu. Sekarang gak cuma Covid-19 yang menyeramkan, tapi juga DBD. Semoga Allah selalu menjaga keluarga kita ya mbak :)) Sehat semuanya, amin

    BalasHapus